Component
Component adalah kelas dasar untuk komponen React yang didefinisikan sebagai JavaScript classes. Kelas komponen masih didukung oleh React, tetapi kami tidak merekomendasikan untuk menggunakannya di kode baru.
class Greeting extends Component {
render() {
return <h1>Halo, {this.props.name}!</h1>;
}
}- Referensi
Componentcontextpropsrefsstateconstructor(props)componentDidCatch(error, info)componentDidMount()componentDidUpdate(prevProps, prevState, snapshot?)componentWillMount()componentWillReceiveProps(nextProps)componentWillUpdate(nextProps, nextState)componentWillUnmount()forceUpdate(callback?)getChildContext()getSnapshotBeforeUpdate(prevProps, prevState)render()setState(nextState, callback?)shouldComponentUpdate(nextProps, nextState, nextContext)UNSAFE_componentWillMount()UNSAFE_componentWillReceiveProps(nextProps, nextContext)UNSAFE_componentWillUpdate(nextProps, nextState)static childContextTypesstatic contextTypesstatic contextTypestatic defaultPropsstatic propTypesstatic getDerivedStateFromError(error)static getDerivedStateFromProps(props, state)
- Penggunaan
- Alternatif
Referensi
Component
Untuk mendefinisikan sebuah komponen React sebagai sebuah kelas, extend kelas Component bawaan dan definisikan method render:
import { Component } from 'react';
class Greeting extends Component {
render() {
return <h1>Halo, {this.props.name}!</h1>;
}
}Hanya method render yang diperlukan, method yang lain adalah opsional.
Lihat lebih banyak contoh di bawah
context
Context dari sebuah class component tersedia sebagai this.context. Ini hanya tersedia jika Anda menentukan context yang mana yang ingin Anda terima menggunakan static contextType (modern) atau static contextTypes (deprecated).
Class component hanya bisa membaca satu context pada satu waktu.
class Button extends Component {
static contextType = ThemeContext;
render() {
const theme = this.context;
const className = 'button-' + theme;
return (
<button className={className}>
{this.props.children}
</button>
);
}
}props
props yang dioper ke sebuah class component tersedia sebagai this.props.
class Greeting extends Component {
render() {
return <h1>Halo, {this.props.name}!</h1>;
}
}
<Greeting name="Taylor" />refs
Memungkinkan Anda mengakses legacy string refs pada komponen ini.
state
State dari class component tersedia sebagai this.state. Field state harus berupa objek. Jangan mengubah state secara langsung. Jika Anda ingin mengubah state, panggil setState dengan state baru.
class Counter extends Component {
state = {
age: 42,
};
handleAgeChange = () => {
this.setState({
age: this.state.age + 1
});
};
render() {
return (
<>
<button onClick={this.handleAgeChange}>
Increment age
</button>
<p>You are {this.state.age}.</p>
</>
);
}
}constructor(props)
Constructor dijalankan sebelum class component Anda dipasang (ditambahkan ke layar). Biasanya, sebuah constructor hanya digunakan untuk dua tujuan dalam React. Ini memungkinkan Anda mendeklarasikan state dan bind class methods Anda ke class instance:
class Counter extends Component {
constructor(props) {
super(props);
this.state = { counter: 0 };
this.handleClick = this.handleClick.bind(this);
}
handleClick() {
// ...
}Jika Anda menggunakan sintaksis JavaScript modern, constructors jarang diperlukan. Sebagai gantinya, Anda dapat menulis ulang kode di atas menggunakan public class field syntax yang didukung oleh browser modern dan alat seperti Babel:
class Counter extends Component {
state = { counter: 0 };
handleClick = () => {
// ...
}Sebuah constructor sebaiknya tidak mengandung side effects atau subscriptions.
Parameter
props: Props awal komponen.
Kembalian
constructor seharusnya tidak mengembalikan apapun.
Catatan penting
-
Jangan menjalankan side effects atau subscriptions dalam constructor. Sebagai gantinya, gunakan
componentDidMountuntuk itu. -
Dalam sebuah constructor, Anda perlu memanggil
super(props)sebelum pernyataan lainnya. Jika Anda tidak melakukannya,this.propsakan menjadiundefinedsaat constructor berjalan, yang dapat membingungkan dan menyebabkan bug. -
Constructor adalah satu-satunya tempat di mana Anda dapat langsung mengisi nilai
this.state. Pada semua metode lainnya, Anda perlu menggunakanthis.setState()sebagai gantinya. Jangan memanggilsetStatedi dalam constructor. -
Ketika Anda menggunakan pe-render-an di server, constructor juga akan dijalankan di server, diikuti oleh metode
render. Namun, lifecycle methods seperticomponentDidMountataucomponentWillUnmounttidak akan dijalankan di server. -
Ketika Strict Mode diaktifkan, React akan memanggil
constructordua kali dalam pengembangan kemudian membuang salah satu instances. Ini membantu Anda memperhatikan side effects yang tidak disengaja yang perlu dipindahkan dariconstructor.
componentDidCatch(error, info)
Jika Anda mendefinisikan componentDidCatch, React akan memanggilnya ketika beberapa komponen anak(termasuk anak-anak yang jauh) melempar sebuah kesalahan saat rendering. Hal ini memungkinkan Anda untuk mencatat kesalahan tersebut ke error reporting service di produksi.
Biasanya, digunakan bersama dengan static getDerivedStateFromError yang memungkinkan Anda memperbarui state sebagai respons terhadap kesalahan dan menampilkan pesan kesalahan kepada pengguna. Komponen dengan metode-metode ini disebut sebagai error boundary.
Parameter
-
error: Error yang dilempar. Pada praktiknya, biasanya akan berupa sebuah instance dariErrortetapi ini tidak dijamin karena JavaScript memungkinkan untukthrownilai apa pun, termasuk string atau bahkan null. -
info: Objek yang berisi informasi tambahan tentang error. FieldcomponentStackberisi jejak tumpukan(stack trace) dengan komponen yang melempar kesalahan, serta nama-nama dan lokasi sumber dari semua komponen induknya. Di produksi, nama komponennya akan di-minified. Jika Anda mengatur error reporting di produksi, Anda dapat mendekode jejak tumpukan(stack trace) komponen menggunakan sourcemaps dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan untuk jejak tumpukan(stack trace) kesalahan JavaScript biasa.
Kembalian
componentDidCatch seharusnya tidak mengembalikan apapun.
Catatan penting
-
Di masa lalu, umumnya memanggil
setStatedi dalamcomponentDidCatchuntuk memperbarui antarmuka pengguna(UI) dan menampilkan pesan kesalahan pengganti. Ini sudah ditinggalkan karena mendefinisikanstatic getDerivedStateFromError. -
Build produksi dan pengembangan dari React sedikit berbeda dalam cara
componentDidCatchmenangani kesalahan. Pada pengembangan, kesalahan akan naik kewindow, yang berartiwindow.onerroratauwindow.addEventListener('error', callback)akan menangkap kesalahan yang telah ditangkap olehcomponentDidCatch. Pada produksi, sebaliknya, kesalahan tidak akan naik, yang berarti penangan kesalahan induk hanya akan menerima kesalahan yang tidak ditangkap secara eksplisit olehcomponentDidCatch.
componentDidMount()
Jika Anda mendefinisikan metode componentDidMount, React akan memanggilnya ketika komponen Anda ditambahkan*(mounted)* ke layar. Ini adalah tempat umum untuk memulai pengambilan data, menyiapkan subscriptions, atau memanipulasi DOM nodes.
Jika Anda mengimplementasikan componentDidMount, biasanya Anda juga perlu mengimplementasikan lifecycle methods lainnya untuk menghindari bug. Sebagai contoh, jika componentDidMount membaca sebuah state atau props, Anda juga harus mengimplementasikan componentDidUpdate untuk menangani perubahan mereka, dan componentWillUnmount untuk membersihkan apa pun yang dilakukan oleh componentDidMount.
class ChatRoom extends Component {
state = {
serverUrl: 'https://localhost:1234'
};
componentDidMount() {
this.setupConnection();
}
componentDidUpdate(prevProps, prevState) {
if (
this.props.roomId !== prevProps.roomId ||
this.state.serverUrl !== prevState.serverUrl
) {
this.destroyConnection();
this.setupConnection();
}
}
componentWillUnmount() {
this.destroyConnection();
}
// ...
}Parameter
componentDidMount tidak mengambil parameter apa pun.
Kembalian
componentDidMount seharusnya tidak mengembalikan apapun.
Catatan penting
-
Ketika Strict Mode aktif, di pengembangan React kan memanggil
componentDidMount, kemudian segera memanggilcomponentWillUnmount, dan kemudian memanggilcomponentDidMountlagi. Ini membantu Anda melihai jika Anda lupa untuk mengimplementasikancomponentWillUnmountatau jika logikanya tidak sepenuhnya “mencerminkan” apa yang dilakukan olehcomponentDidMount. -
Meskipun Anda dapat langsung memanggil
setStatedicomponentDidMount, sebaiknya hindari hal itu jika bisa. Ini akan memicu render-ing ekstra, tetapi itu akan terjadi sebelum browser memperbarui layar. Ini menjamin bahwa meskipunrenderakan dipanggil dua kali dalam kasus ini, pengguna tidak akan melihat state perantara. Gunakan pola ini dengan hati-hati karena sering menyebabkan masalah performa. Dalam kebanyakan kasus, Anda seharusnya dapat menetapkan state awal diconstructorsebagai gantinya. Namun, dalam beberapa kasus seperti modal dan tooltip ketika Anda perlu mengukur sebuah DOM node sebelum me-render sesuatu yang bergantung pada ukuran atau posisinya.
componentDidUpdate(prevProps, prevState, snapshot?)
Jika Anda mendefinisikan metode componentDidUpdate, React akan memanggilnya segera setelah komponen Anda di-render ulang dengan prop atau state yang diperbarui. Metode ini tidak dipanggil saat render awal.
Anda dapat menggunakannya untuk memanipulasi DOM setelah pembaruan. Ini juga tempat umum untuk melakukan permintaan jaringan selama Anda membandingkan prop saat ini dengan prop sebelumnya (misalnya, permintaan jaringan mungkin tidak diperlukan jika prop tidak berubah). Biasanya, Anda akan menggunakannya bersama dengan componentDidMount dan componentWillUnmount:
class ChatRoom extends Component {
state = {
serverUrl: 'https://localhost:1234'
};
componentDidMount() {
this.setupConnection();
}
componentDidUpdate(prevProps, prevState) {
if (
this.props.roomId !== prevProps.roomId ||
this.state.serverUrl !== prevState.serverUrl
) {
this.destroyConnection();
this.setupConnection();
}
}
componentWillUnmount() {
this.destroyConnection();
}
// ...
}Parameter
-
prevProps: Props sebelum update. MembandingkanprevPropskethis.propsuntuk menentukan apa yang berubah. -
prevState: State sebelum update. MembandingkanprevStatekethis.stateuntuk menentukan apa yang berubah. -
snapshot: Jika Anda mengimplementasikangetSnapshotBeforeUpdate,snapshotakan berisi nilai yang Anda kembalikan dari metode tersebut. Jika tidak, nilainya akanundefined.
Kembalian
componentDidUpdate seharusnya tidak mengembalikan apapun.
Catatan penting
-
componentDidUpdatetidak akan dipanggil jikashouldComponentUpdatedidefinisikan dan mengembalikanfalse. -
Logika di dalam
componentDidUpdatebiasanya harus dibungkus dalam kondisi yang membandingkanthis.propsdenganprevProps, danthis.statedenganprevState. Jika tidak, ada risiko terjadi perulangan tak terbatas. -
Meskipun Anda dapat memanggil
setStatelangsung di dalamcomponentDidUpdate, sebaiknya hindari hal itu jika memungkinkan. Ini akan memicu render tambahan, tetapi akan terjadi sebelum browser memperbarui tampilan. Ini menjamin bahwa meskipunrenderakan dipanggil dua kali dalam kasus ini, pengguna tidak akan melihat intermediate state. Pola ini sering menyebabkan isu performance, tetapi mungkin diperlukan untuk kasus-kasus langka seperti modal dan tooltip ketika Anda perlu mengukur node DOM sebelum me-render sesuatu yang bergantung pada ukuran atau posisinya.
componentWillMount()
componentWillReceiveProps(nextProps)
componentWillUpdate(nextProps, nextState)
componentWillUnmount()
Jika Anda mendefinisikan metode componentWillUnmount, React akan memanggilnya sebelum komponen Anda dihapus (unmounted) dari layar. Ini adalah tempat umum untuk membatalkan pengambilan data atau menghapus langganan.
Logika di dalam componentWillUnmount harus “mencerminkan” logika di dalam componentDidMount. Sebagai contoh, jika componentDidMount mempersiapkan langganan, componentWillUnmount harus membersihkan langganan itu. Jika logika pembersihan di componentWillUnmount membaca beberapa props atau state, Anda biasanya juga perlu menerapkan componentDidUpdate untuk membersihkan sumber daya (seperti langganan) yang sesuai dengan props dan state lama.
class ChatRoom extends Component {
state = {
serverUrl: 'https://localhost:1234'
};
componentDidMount() {
this.setupConnection();
}
componentDidUpdate(prevProps, prevState) {
if (
this.props.roomId !== prevProps.roomId ||
this.state.serverUrl !== prevState.serverUrl
) {
this.destroyConnection();
this.setupConnection();
}
}
componentWillUnmount() {
this.destroyConnection();
}
// ...
}Parameter
componentWillUnmount tidak mengambil parameter apapun.
Kembalian
componentWillUnmount seharusnya tidak mengembalikan apapun.
Catatan penting
- Ketika Strict Mode aktif, pada development React akan memanggil
componentDidMount, kemudian segera memanggilcomponentWillUnmount, dan kemudian memanggilcomponentDidMountlagi. Ini membantu Anda memperhatikan jika Anda lupa menerapkancomponentWillUnmountatau jika logikanya tidak sepenuhnya “mencerminkan” apa yangcomponentDidMountlakukan.
forceUpdate(callback?)
Memaksa komponen untuk me-render ulang.
Biasanya, ini tidak perlu. Jika metode render komponen Anda hanya baca(only reads) dari this.props, this.state, atau this.context, akan me-render ulang otomatis ketika Anda memanggil setState di dalam komponen Anda atau salah satu dari parent. Namun, Jika metode render komponen Anda membaca secara langsung dari sumber data eksternal, Anda harus memberi tahu React untuk memperbarui antarmuka pengguna saat sumber data itu berubah. Itulah yang forceUpdate memungkinkan Anda melakukannya.
Cobalah untuk menghindari semua penggunaan forceUpdate dan hanya membaca dari this.props dan this.state pada render.
Parameter
- optional
callbackJika ditentukan, React akan memanggilcallbackyang Anda berikan setelah pembaruan dilakukan.
Kembalian
forceUpdate tidak mengembalikan apapun.
Catatan penting
- Jika Anda memanggil
forceUpdate, React akan me-render ulang tanpa memanggilshouldComponentUpdate.
getChildContext()
Memungkinkan Anda menentukan nilai untuk legacy context yang disediakan oleh komponen ini.
getSnapshotBeforeUpdate(prevProps, prevState)
Jika Anda mengimplementasikan getSnapshotBeforeUpdate, React akan segera memanggilnya sebelum React memperbarui DOM. Ini memungkinkan komponen Anda untuk menangkap beberapa informasi dari DOM (e.g. posisi scroll) sebelum berpotensi diubah. Nilai apa pun yang dikembalikan oleh lifecycle method ini akan diteruskan sebagai parameter ke componentDidUpdate.
Misalnya, Anda dapat menggunakannya di UI seperti utas obrolan yang perlu mempertahankan posisi scroll-nya selama pembaruan:
class ScrollingList extends React.Component {
constructor(props) {
super(props);
this.listRef = React.createRef();
}
getSnapshotBeforeUpdate(prevProps, prevState) {
// Apakah kita menambahkan item baru ke dalam list?
// Tangkap posisi scroll supaya kita dapat mengatur scroll nanti.
if (prevProps.list.length < this.props.list.length) {
const list = this.listRef.current;
return list.scrollHeight - list.scrollTop;
}
return null;
}
componentDidUpdate(prevProps, prevState, snapshot) {
// Apabila kita memiliki nilai snapshot, kita baru saja menambahkan item baru.
// Atur scroll supaya item-item baru ini tidak mendorong item-item lama ke luar tampilan.
// (snapshot adalah nilai yang dikembalikan dari getSnapshotBeforeUpdate)
if (snapshot !== null) {
const list = this.listRef.current;
list.scrollTop = list.scrollHeight - snapshot;
}
}
render() {
return (
<div ref={this.listRef}>{/* ...contents... */}</div>
);
}
}Pada contoh di atas, penting untuk membaca properti scrollHeight secara langsung di getSnapshotBeforeUpdate. Tidak aman untuk membacanya di render, UNSAFE_componentWillReceiveProps, atau UNSAFE_componentWillUpdate karena ada potensi jeda waktu antara pemanggilan metode ini dan React memperbarui DOM.
Parameter
-
prevProps: Props sebelum pembaharuan. MembandingkanprevPropskethis.propsuntuk menentukan apa yang berubah. -
prevState: State sebelum pembaharuan. MembandingkanprevStatekethis.stateuntuk menentukan apa yang berubah.
Kembalian
Anda harus mengembalikan nilai snapshot dari jenis apa pun yang Anda inginkan, atau null. Nilai yang Anda kembalikan akan diteruskan sebagai argumen ketiga pada componentDidUpdate.
Catatan penting
getSnapshotBeforeUpdatetidak akan dipanggil jikashouldComponentUpdatedidefinisikan dan mengembalikanfalse.
render()
Metode render adalah satu-satunya metode yang diperlukan dalam class component.
Metode render harus menentukan apa yang ingin Anda tampilkan di layar, misalnya:
import { Component } from 'react';
class Greeting extends Component {
render() {
return <h1>Hello, {this.props.name}!</h1>;
}
}React dapat memanggil render kapan saja, jadi Anda tidak boleh berasumsi bahwa itu berjalan pada waktu tertentu. Biasanya, metode render harus mengembalikan sebagian dari JSX, tetapi beberapa jenis return lainnya (seperti strings) didukung. Untuk menghitung JSX yang dikembalikan, metode render dapat membacathis.props, this.state, dan this.context.
Anda harus menulis metode render sebagai pure function, artinya ia harus mengembalikan hasil yang sama jika props, state, dan context-nya sama. Itu juga tidak boleh mengandung side effects (seperti menyiapkan subscriptions) atau interaksi dengan API peramban. Side effects harus terjadi baik dalam event handlers atau metode seperti componentDidMount.
Parameter
-
prevProps: Props sebelum pembaruan. BandingkanprevPropskethis.propsuntuk menentukan apa yang berubah. -
prevState: State sebelum pembaruan. BandingkanprevStatekethis.stateuntuk menentukan apa yang berubah.
Kembalian
render dapat mengembalikan node React apa pun yang valid. Ini termasuk elemen-elemen React seperti <div />, strings, numbers, portals, nodes kosong (null, undefined, true, dan false), dan arrays dari React nodes.
Catatan penting
-
renderharus ditulis sebagai pure function dari props, state, dan context. Seharusnya tidak memiliki side effects. -
rendertidak akan dipanggil jikashouldComponentUpdatedidefinisikan dan mengembalikanfalse. -
Ketika Strict Mode aktif, React akan memanggil
renderdua kali dalam development dan kemudian membuang salah satu hasilnya. Ini membantu Anda melihat efek samping yang tidak disengaja yang perlu dipindahkan dari metoderender. -
Tidak ada korespondensi satu-satu antara panggilan
renderdan panggilancomponentDidMountatau panggilancomponentDidUpdate. Beberapa hasil panggilanrendermungkin dibuang oleh React jika bermanfaat.
setState(nextState, callback?)
Memanggil setState untuk mengupdate state dari komponen React Anda.
class Form extends Component {
state = {
name: 'Taylor',
};
handleNameChange = (e) => {
const newName = e.target.value;
this.setState({
name: newName
});
}
render() {
return (
<>
<input value={this.state.name} onChange={this.handleNameChange} />
<p>Hello, {this.state.name}.</p>
</>
);
}
}setState mengantrekan perubahan ke state komponen. Ini memberi tahu React bahwa komponen ini dan turunannya perlu di-render ulang dengan state baru. Ini adalah cara utama Anda memperbarui antarmuka pengguna sebagai respons terhadap interaksi.
Anda juga dapat meneruskan fungsi ke setState. Ini memungkinkan Anda memperbarui state berdasarkan state sebelumnya:
handleIncreaseAge = () => {
this.setState(prevState => {
return {
age: prevState.age + 1
};
});
}Anda tidak harus melakukan ini, tetapi akan berguna jika Anda ingin memperbarui state beberapa kali selama event yang sama.
Parameter
-
nextState: Baik objek atau fungsi.- Jika Anda meneruskan objek sebagai
nextState, objek tersebut akan digabungkan secara dangkal ke dalamthis.state. - Jika Anda meneruskan fungsi sebagai
nextState, fungsi tersebut akan diperlakukan sebagai updater function. Itu harus murni, harus mengambilstatedanpropsyang tertunda sebagai argumen, dan harus mengembalikan objek untuk digabungkan secara dangkal ke dalamthis.state. React akan menempatkan fungsi pembaru Anda dalam antrean dan merender ulang komponen Anda. Selama render berikutnya, React akan menghitung state selanjutnya dengan menerapkan semua pembaruan yang antri ke state sebelumnya.
- Jika Anda meneruskan objek sebagai
-
opsional
callback: Jika ditentukan, React akan memanggilcallbackyang Anda berikan setelah pembaruan dilakukan.
Kembalian
setState tidak mengembalikan apapun.
Catatan penting
-
Pikirkan
setStatesebagai permintaan daripada perintah langsung untuk memperbarui komponen. Ketika beberapa komponen memperbarui state-nya sebagai respons terhadap suatu event, React akan mengelompokkan pembaruannya dan merendernya kembali bersama-sama dalam satu lintasan di akhir event. Dalam kasus yang jarang terjadi saat Anda perlu memaksa pembaruan state tertentu untuk diterapkan secara sinkron, Anda dapat menggabungkannya dalamflushSync, tetapi ini dapat mengganggu kinerja. -
setStatetidak segera memperbaruithis.state. Hal ini membuat pembacaanthis.statetepat setelah memanggilsetStatemenjadi potensial jebakan. Sebagai gantinya, gunakancomponentDidUpdateatau argumen setStatecallback, yang keduanya dijamin akan aktif setelah pembaruan diterapkan. Jika Anda perlu menyetel state berdasarkan state sebelumnya, Anda dapat meneruskan fungsi kenextStateseperti yang dijelaskan di atas.
shouldComponentUpdate(nextProps, nextState, nextContext)
Jika Anda mendefinisikan shouldComponentUpdate, React akan memanggilnya untuk menentukan apakah render ulang dapat dilewati.
Jika Anda yakin ingin menulisnya dengan tangan, Anda dapat membandingkan this.props dengan nextProps dan this.state dengan nextState dan mengembalikan false untuk memberi tahu React bahwa pembaruan dapat dilewati.
class Rectangle extends Component {
state = {
isHovered: false
};
shouldComponentUpdate(nextProps, nextState) {
if (
nextProps.position.x === this.props.position.x &&
nextProps.position.y === this.props.position.y &&
nextProps.size.width === this.props.size.width &&
nextProps.size.height === this.props.size.height &&
nextState.isHovered === this.state.isHovered
) {
// Tidak ada yang berubah, jadi tidak perlu render ulang
return false;
}
return true;
}
// ...
}React memanggil shouldComponentUpdate sebelum render-ing ketika props baru atau state sedang diterima. Default true. Metode ini tidak dipanggil untuk render awal atau saat forceUpdate digunakan.
Parameter
nextProps: Props berikutnya yang akan dirender oleh komponen. BandingkannextPropsdenganthis.propsuntuk menentukan apa yang berubah.nextState: State berikutnya yang akan di-render oleh komponen. BandingkannextStatedenganthis.stateuntuk menentukan apa yang berubah.nextContext: Konteks berikutnya yang akan di-render oleh komponen. BandingkannextContextdenganthis.contextuntuk menentukan apa yang berubah. Hanya tersedia jika Anda menetapkanstatic contextType(modern) ataustatic contextTypes(legacy).
Kembalian
Mengembalikan true jika Anda ingin komponen di-render ulang. Itu merupakan perilaku default.
Mengembalikan false untuk memberitahu React bahwa render ulang dapat dilewati.
Catatan penting
-
Metode ini hanya ada sebagai pengoptimalan kinerja. Jika komponen Anda rusak tanpanya, perbaiki terlebih dahulu.
-
Pertimbangkan untuk menggunakan
PureComponentdaripada menulisshouldComponentUpdatesecara manual.PureComponentsecara dangkal membandingkan props dan state, dan mengurangi kemungkinan Anda melewati pembaruan yang diperlukan. -
Kami tidak menyarankan melakukan pemeriksaan kesetaraan mendalam atau menggunakan
JSON.stringifydishouldComponentUpdate. Itu membuat kinerja tidak dapat diprediksi dan bergantung pada struktur data setiap prop dan state. Dalam kasus terbaik, Anda berisiko memperkenalkan henti selama beberapa detik pada aplikasi Anda, dan dalam kasus terburuk Anda berisiko membuatnya crash. -
Mengembalikan
falsetidak mencegah komponen turunan dari render-ing ulang ketika state mereka berubah. -
Mengembalikan
falsetidak menjamin bahwa komponen tidak akan di-render ulang. React akan menggunakan nilai yang dikembalikan sebagai petunjuk tetapi mungkin masih memilih untuk me-render ulang komponen Anda jika masuk akal untuk dilakukan karena alasan lain.
UNSAFE_componentWillMount()
Jika Anda mendefinisikan UNSAFE_componentWillMount, React akan memanggilnya segera setelah constructor. Itu hanya ada karena alasan historis dan tidak boleh digunakan dalam kode baru apa pun. Sebagai gantinya, gunakan salah satu alternatif:
- Untuk menginisialisasi state, deklarasikan
statesebagai bidang kelas atau setelthis.statedi dalamkonstruktor. - Jika Anda perlu menjalankan efek samping atau menyiapkan langganan, pindahkan logika tersebut ke
componentDidMountsebagai gantinya.
Lihat contoh migrasi dari unsafe lifecycles.
Parameter
UNSAFE_componentWillMount tidak menggunakan parameter apa pun.
Kembalian
UNSAFE_componentWillMount seharusnya tidak mengembalikan apa pun.
Catatan penting
-
UNSAFE_componentWillMounttidak akan dipanggil jika komponen mengimplementasikanstatic getDerivedStateFromPropsataugetSnapshotBeforeUpdate. -
Terlepas dari namanya,
UNSAFE_componentWillMounttidak menjamin bahwa komponen akan dipasang jika aplikasi Anda menggunakan fitur React modern sepertiSuspense. Jika upaya render ditangguhkan (misalnya, karena kode untuk beberapa komponen anak belum dimuat), React akan membuang pohon yang sedang berjalan dan mencoba membangun komponen dari awal selama upaya berikutnya. Inilah mengapa metode ini “tidak aman”. Kode yang bergantung pada pemasangan (seperti menambahkan langganan) harus masuk kecomponentDidMount. -
UNSAFE_componentWillMountadalah satu-satunya metode siklus hidup yang berjalan selama server rendering. Untuk semua tujuan praktis, ini identik denganconstructor, sehingga Anda harus menggunakankonstruktoruntuk jenis logika ini.
UNSAFE_componentWillReceiveProps(nextProps, nextContext)
Jika Anda mendefinisikan UNSAFE_componentWillReceiveProps, React akan memanggilnya ketika komponen menerima props baru. Itu hanya ada karena alasan historis dan tidak boleh digunakan dalam kode baru apa pun. Sebagai gantinya, gunakan salah satu alternatif:
- Jika Anda perlu menjalankan efek samping (misalnya, mengambil data, menjalankan animasi, atau menginisialisasi ulang langganan) sebagai respons terhadap perubahan prop, pindahkan logika tersebut ke
componentDidUpdatesebagai gantinya. - Jika Anda perlu menghindari komputasi ulang beberapa data hanya saat prop berubah, gunakan memoization helper sebagai gantinya.
- Jika Anda perlu “mereset” beberapa state saat prop berubah, pertimbangkan untuk membuat komponen fully controlled atau fully uncontrolled with a key sebagai gantinya.
- Jika Anda perlu “menyesuaikan” beberapa status saat prop berubah, periksa apakah Anda dapat menghitung semua informasi yang diperlukan hanya dari prop selama render-ing. Jika tidak bisa, gunakan
static getDerivedStateFromPropssebagai gantinya.
Lihat contoh migrasi dari unsafe lifecycles.
Parameter
nextProps: Props berikutnya yang akan diterima komponen dari komponen induknya. BandingkannextPropsdenganthis.propsuntuk menentukan apa yang berubah.nextContext: Props berikutnya yang akan diterima komponen dari penyedia terdekat. BandingkannextContextdenganthis.contextuntuk menentukan apa yang berubah. Hanya tersedia jika Anda menetapkanstatic contextType(modern) ataustatic contextTypes(legacy).
Kembalian
UNSAFE_componentWillReceiveProps seharusnya tidak mengembalikan apa pun.
Catatan penting
-
UNSAFE_componentWillReceivePropstidak akan dipanggil jika komponen mengimplementasikanstatic getDerivedStateFromPropsataugetSnapshotBeforeUpdate. -
Terlepas dari namanya,
UNSAFE_componentWillReceivePropstidak menjamin bahwa komponen akan menerima props tersebut jika aplikasi Anda menggunakan fitur React modern sepertiSuspense. Jika upaya render ditangguhkan (misalnya , karena kode untuk beberapa komponen anak belum dimuat), React akan membuang pohon yang sedang dalam proses dan mencoba membangun komponen dari awal selama upaya berikutnya. Pada saat percobaan render berikutnya, props mungkin berbeda. Inilah mengapa metode ini “tidak aman”. Kode yang harus dijalankan hanya untuk pembaruan yang dilakukan (seperti menyetel ulang langganan) harus masuk kecomponentDidUpdate. -
UNSAFE_componentWillReceivePropstidak berarti bahwa komponen telah menerima props yang berbeda dari sebelumnya. Anda perlu membandingkannextPropsdanthis.propssendiri untuk memeriksa apakah ada yang berubah. -
React tidak memanggil
UNSAFE_componentWillReceivePropsdengan props awal selama mounting. Itu hanya memanggil metode ini jika beberapa props komponen akan diperbarui. Misalnya, memanggilsetStatebiasanya tidak memicuUNSAFE_componentWillReceivePropsdi dalam komponen yang sama.
UNSAFE_componentWillUpdate(nextProps, nextState)
Jika Anda mendefinisikan UNSAFE_componentWillUpdate, React akan memanggilnya sebelum me-render dengan props atau state baru. Itu hanya ada karena alasan historis dan tidak boleh digunakan dalam kode baru apa pun. Sebagai gantinya, gunakan salah satu alternatif:
- Jika Anda perlu menjalankan efek samping (misalnya, mengambil data, menjalankan animasi, atau menginisialisasi ulang langganan) sebagai respons terhadap perubahan prop atau state, pindahkan logika tersebut ke
componentDidUpdatesebagai gantinya. - Jika Anda perlu membaca beberapa informasi dari DOM (misalnya, untuk menyimpan posisi gulir saat ini) sehingga Anda dapat menggunakannya di
componentDidUpdatenanti, baca di dalamgetSnapshotBeforeUpdatesebagai gantinya.
Lihat contoh migrasi dari unsafe lifecycles.
Parameter
nextProps: Props berikutnya yang akan di-render oleh komponen. BandingkannextPropsdenganthis.propsuntuk menentukan apa yang berubah.nextState: State selanjutnya yang akan di-render oleh komponen. BandingkannextStatedenganthis.stateuntuk menentukan apa yang berubah.
Kembalian
UNSAFE_componentWillUpdate seharusnya tidak mengembalikan apa pun.
Catatan penting
-
UNSAFE_componentWillUpdatetidak akan dipanggil jikashouldComponentUpdateditentukan dan mengembalikanfalse. -
UNSAFE_componentWillUpdatetidak akan dipanggil jika komponen mengimplementasikanstatic getDerivedStateFromPropsataugetSnapshotBeforeUpdate. -
Tidak didukung untuk memanggil
setState(atau metode apa pun yang menyebabkansetStatedipanggil, seperti dispatching Redux action) selamacomponentWillUpdate. -
Terlepas dari namanya,
UNSAFE_componentWillUpdatetidak menjamin bahwa komponen akan diupdate jika aplikasi Anda menggunakan fitur React modern sepertiSuspense. Jika upaya render ditangguhkan (misalnya, karena kode untuk beberapa komponen anak belum dimuat), React akan membuang pohon yang sedang berjalan dan mencoba membangun komponen dari awal selama upaya berikutnya. Pada saat upaya render berikutnya, props dan state mungkin berbeda. Inilah mengapa metode ini “tidak aman”. Kode yang harus dijalankan hanya untuk pembaruan yang dilakukan (seperti menyetel ulang langganan) harus masuk kecomponentDidUpdate. -
UNSAFE_componentWillUpdatetidak berarti bahwa komponen telah menerima props atau state yang berbeda dari sebelumnya. Anda perlu membandingkannextPropsdenganthis.propsdannextStatedenganthis.statesendiri untuk memeriksa apakah ada yang berubah. -
React tidak memanggil
UNSAFE_componentWillUpdatedengan props awal dan state selama pemasangan.
static childContextTypes
Memungkinkan Anda menentukan legacy context mana yang disediakan oleh komponen ini.
static contextTypes
Memungkinkan Anda menentukan legacy context yang dikonsumsi oleh komponen ini.
static contextType
Jika Anda ingin membaca this.context dari class component Anda, Anda harus menentukan context mana yang perlu dibaca. Context yang Anda tentukan sebagai static contextType harus berupa nilai yang dibuat sebelumnya oleh createContext.
class Button extends Component {
static contextType = ThemeContext;
render() {
const theme = this.context;
const className = 'button-' + theme;
return (
<button className={className}>
{this.props.children}
</button>
);
}
}static defaultProps
Anda dapat mendefinisikan static defaultProps untuk mengatur props bawaan untuk class. Mereka akan digunakan untuk undefined dan props yang hilang, tetapi tidak untuk props null.
Sebagai contoh, di sini adalah bagaimana Anda mendefinisikan bahwa prop color harus default ke 'blue':
class Button extends Component {
static defaultProps = {
color: 'blue'
};
render() {
return <button className={this.props.color}>click me</button>;
}
}Jika prop color tidak disediakan atau undefined, maka akan disetel secara default ke 'blue':
<>
{/* this.props.color is "blue" */}
<Button />
{/* this.props.color is "blue" */}
<Button color={undefined} />
{/* this.props.color is null */}
<Button color={null} />
{/* this.props.color is "red" */}
<Button color="red" />
</>static propTypes
Anda dapat mendefinisikan static propTypes bersama dengan pustaka prop-types untuk mendeklarasikan jenis props yang diterima oleh komponen Anda. Jenis ini akan diperiksa selama render-ing dan hanya dalam pengembangan.
import PropTypes from 'prop-types';
class Greeting extends React.Component {
static propTypes = {
name: PropTypes.string
};
render() {
return (
<h1>Hello, {this.props.name}</h1>
);
}
}static getDerivedStateFromError(error)
Jika Anda mendefinisikan static getDerivedStateFromError, React akan memanggilnya ketika komponen anak (termasuk anak jauh) melemparkan kesalahan selama render-ing. Ini memungkinkan Anda menampilkan pesan kesalahan alih-alih menghapus UI.
Biasanya, ini digunakan bersama dengan componentDidCatch yang memungkinkan Anda mengirim laporan kesalahan ke beberapa layanan analitik. Komponen dengan metode ini disebut error boundary.
Parameter
error: Kesalahan yang dilemparkan. Dalam prakteknya, biasanya akan menjadi instance dariErrortetapi ini tidak dijamin karena JavaScript memungkinkan untukthrownilai apa saja, termasuk strings atau bahkannull.
Kembalian
static getDerivedStateFromError harus mengembalikan state yang memberi tahu komponen untuk menampilkan pesan kesalahan.
Catatan penting
static getDerivedStateFromErrorharus berupa pure function. Jika Anda ingin melakukan efek samping (misalnya, untuk memanggil layanan analitik), Anda juga perlu mengimplementasikancomponentDidCatch.
static getDerivedStateFromProps(props, state)
Jika Anda mendefinisikan static getDerivedStateFromProps, React akan memanggilnya tepat sebelum memanggil render, baik pada pemasangan awal maupun pembaruan berikutnya. Itu harus mengembalikan objek untuk memperbarui state, atau null untuk tidak memperbarui apa pun.
Metode ini ada untuk kasus penggunaan yang jarang di mana states tergantung pada perubahan props dari waktu ke waktu. Misalnya, komponen Form ini menyetel ulang state email saat prop userID berubah:
class Form extends Component {
state = {
email: this.props.defaultEmail,
prevUserID: this.props.userID
};
static getDerivedStateFromProps(props, state) {
// Setiap kali user saat ini berubah,
// Setel ulang bagian state mana pun yang terkait ke user itu.
// Dalam contoh simpel ini, hanya ada email.
if (props.userID !== state.prevUserID) {
return {
prevUserID: props.userID,
email: props.defaultEmail
};
}
return null;
}
// ...
}Perhatikan bahwa pola ini mengharuskan Anda mempertahankan nilai prop sebelumnya (seperti userID) dalam state (seperti prevUserID).
Parameter
props: Props berikutnya yang akan di-render oleh komponen.state: State berikutnya yang akan di-render oleh komponen.
Kembalian
static getDerivedStateFromProps mengembalikan objek untuk memperbarui state, atau null untuk tidak memperbarui apa pun.
Catatan penting
-
Metode ini diaktifkan pada setiap render, apa pun penyebabnya. hal ini berbeda dengan
UNSAFE_componentWillReceiveProps, yang hanya aktif bila induk menyebabkan render ulang dan bukan sebagai akibat darisetStatelokal. -
Metode ini tidak memiliki akses ke instance komponen. Jika mau, Anda bisa menggunakan kembali beberapa kode antara
static getDerivedStateFromPropsdan metode kelas lainnya dengan mengekstraksi fungsi murni dari props komponen dan state di luar definisi kelas.
Penggunaan
Mendefinisikan class component
Untuk mendefinisikan komponen React sebagai sebuah class, extend Component class bawaan dan definisikan method render:
import { Component } from 'react';
class Greeting extends Component {
render() {
return <h1>Hello, {this.props.name}!</h1>;
}
}React akan memanggil metode render Anda kapan pun diperlukan untuk mencari tahu apa yang akan ditampilkan di layar. Biasanya, Anda akan mengembalikan beberapa JSX darinya. Metode render Anda harus berupa pure function: yang seharusnya hanya menghitung JSX.
Mirip dengan function components, sebuah class component dapat menerima informasi dengan props dari komponen induknya. Namun, sintaks untuk membaca props berbeda. Misalnya, jika komponen induk me-render <Greeting name="Taylor" />, maka Anda dapat membaca prop name dari this.props, seperti this.props.name:
import { Component } from 'react'; class Greeting extends Component { render() { return <h1>Hello, {this.props.name}!</h1>; } } export default function App() { return ( <> <Greeting name="Sara" /> <Greeting name="Cahal" /> <Greeting name="Edite" /> </> ); }
Perhatikan bahwa Hooks (fungsi yang dimulai dengan use, seperti useState) tidak didukung di dalam class components.
Menambahkan state pada class component
Untuk menambahkan state ke dalam sebuah kelas, menetapkan objek ke properti yang disebut state. Untuk mengupdate state, panggil this.setState.
import { Component } from 'react'; export default class Counter extends Component { state = { name: 'Taylor', age: 42, }; handleNameChange = (e) => { this.setState({ name: e.target.value }); } handleAgeChange = () => { this.setState({ age: this.state.age + 1 }); }; render() { return ( <> <input value={this.state.name} onChange={this.handleNameChange} /> <button onClick={this.handleAgeChange}> Increment age </button> <p>Hello, {this.state.name}. You are {this.state.age}.</p> </> ); } }
Menambahkan lifecycle methods ke class component
Ada beberapa metode khusus yang dapat Anda tentukan di kelas Anda.
Jika Anda mendefinisikan metode componentDidMount, React akan memanggilnya ketika komponen Anda ditambahkan (mounted) ke layar. React akan memanggil componentDidUpdate setelah komponen Anda di-render ulang karena perubahan props atau state. React akan memanggil componentWillUnmount setelah komponen Anda dihapus (unmount) dari layar.
Jika Anda mengimplementasikan componentDidMount, biasanya Anda perlu mengimplementasikan ketiga lifecycles untuk menghindari bug. Misalnya, jika componentDidMount membaca beberapa state atau props, Anda juga harus mengimplementasikan componentDidUpdate untuk menangani perubahannya, dan componentWillUnmount untuk membersihkan apa pun yang dilakukan componentDidMount.
Misalnya, komponen ChatRoom ini menjaga koneksi obrolan tetap tersinkronisasi dengan props dan state:
import { Component } from 'react'; import { createConnection } from './chat.js'; export default class ChatRoom extends Component { state = { serverUrl: 'https://localhost:1234' }; componentDidMount() { this.setupConnection(); } componentDidUpdate(prevProps, prevState) { if ( this.props.roomId !== prevProps.roomId || this.state.serverUrl !== prevState.serverUrl ) { this.destroyConnection(); this.setupConnection(); } } componentWillUnmount() { this.destroyConnection(); } setupConnection() { this.connection = createConnection( this.state.serverUrl, this.props.roomId ); this.connection.connect(); } destroyConnection() { this.connection.disconnect(); this.connection = null; } render() { return ( <> <label> Server URL:{' '} <input value={this.state.serverUrl} onChange={e => { this.setState({ serverUrl: e.target.value }); }} /> </label> <h1>Welcome to the {this.props.roomId} room!</h1> </> ); } }
Perhatikan bahwa dalam pengembangan saat Strict Mode aktif, React akan memanggil componentDidMount, segera memanggil componentWillUnmount, lalu memanggil componentDidMount lagi. Ini membantu Anda menyadari jika Anda lupa mengimplementasikan componentWillUnmount atau jika logikanya tidak sepenuhnya “mencerminkan” apa yang dilakukan componentDidMount.
Catching rendering errors with an error boundary
Secara default, jika aplikasi Anda menampilkan kesalahan selama render-ing, React akan menghapus UI-nya dari layar. Untuk mencegah hal ini, Anda dapat menggabungkan sebagian UI ke dalam error boundary. Error Boundary adalah komponen khusus yang memungkinkan Anda menampilkan beberapa UI cadangan, bukan bagian yang mengalami kesalahan misalnya, pesan kesalahan.
Untuk mengimplementasikan komponen batas kesalahan (error boundary), Anda perlu menyediakan static getDerivedStateFromError yang memungkinkan Anda memperbarui state sebagai respons terhadap kesalahan dan menampilkan pesan kesalahan kepada pengguna. Anda juga dapat secara opsional mengimplementasikan componentDidCatch untuk menambahkan beberapa logika tambahan, misalnya, untuk mencatat kesalahan ke layanan analitik.
class ErrorBoundary extends React.Component {
constructor(props) {
super(props);
this.state = { hasError: false };
}
static getDerivedStateFromError(error) {
// Perbarui state sehingga render selanjutnya menunjukkan UI fallback.
return { hasError: true };
}
componentDidCatch(error, info) {
// Contoh "componentStack":
// in ComponentThatThrows (created by App)
// in ErrorBoundary (created by App)
// in div (created by App)
// in App
logErrorToMyService(error, info.componentStack);
}
render() {
if (this.state.hasError) {
// Anda dapat me-render UI fallback apa pun.
return this.props.fallback;
}
return this.props.children;
}
}Kemudian Anda dapat membungkus bagian dari pohon komponen Anda dengannya:
<ErrorBoundary fallback={<p>Something went wrong</p>}>
<Profile />
</ErrorBoundary>Jika Profile atau komponen anaknya mengalami kesalahan, ErrorBoundary akan “menangkap” kesalahan tersebut, menampilkan UI cadangan dengan pesan kesalahan yang telah Anda sediakan, dan mengirim laporan kesalahan produksi ke layanan pelaporan kesalahan Anda.
Anda tidak perlu melibatkan setiap komponen ke dalam batas kesalahan (error boundary) yang terpisah. Saat Anda mempertimbangkan granularitas dari batas kesalahan, pertimbangkan di mana tepatnya menampilkan pesan kesalahan. Sebagai contoh, dalam aplikasi pesan, masuk akal untuk menempatkan batas kesalahan di sekitar daftar percakapan. Juga masuk akal untuk menempatkannya di sekitar setiap pesan individu. Namun, tidak masuk akal untuk menempatkan batasan di sekitar setiap avatar.
Alternatif
Migrasi komponen sederhana dari class ke sebuah function
Biasanya, Anda akan mendefinisikan komponen sebagai functions.
Sebagai contoh, asumsikan Anda sedang mengonversi komponen kelas Greeting ini menjadi sebuah fungsi:
import { Component } from 'react'; class Greeting extends Component { render() { return <h1>Hello, {this.props.name}!</h1>; } } export default function App() { return ( <> <Greeting name="Sara" /> <Greeting name="Cahal" /> <Greeting name="Edite" /> </> ); }
Tentukan sebuah fungsi yang disebut Greeting. Di sinilah Anda akan memindahkan tubuh fungsi render Anda.
function Greeting() {
// ... pindahkan kode dari `render method` di sini ...
}Sebagai pengganti this.props.name, definisikan prop name menggunakan sintaks destructuring dan gunakan secara langsung:
function Greeting({ name }) {
return <h1>Hello, {name}!</h1>;
}Berikut contoh lengkapnya:
function Greeting({ name }) { return <h1>Hello, {name}!</h1>; } export default function App() { return ( <> <Greeting name="Sara" /> <Greeting name="Cahal" /> <Greeting name="Edite" /> </> ); }
Migrasi komponen dengan state dari kelas ke fungsi
Asumsikan Anda sedang mengonversi komponen kelas Counter ini menjadi sebuah fungsi.
import { Component } from 'react'; export default class Counter extends Component { state = { name: 'Taylor', age: 42, }; handleNameChange = (e) => { this.setState({ name: e.target.value }); } handleAgeChange = (e) => { this.setState({ age: this.state.age + 1 }); }; render() { return ( <> <input value={this.state.name} onChange={this.handleNameChange} /> <button onClick={this.handleAgeChange}> Increment age </button> <p>Hello, {this.state.name}. You are {this.state.age}.</p> </> ); } }
Mulai dengan mendeklarasikan sebuah fungsi dengan variabel state yang diperlukan:
import { useState } from 'react';
function Counter() {
const [name, setName] = useState('Taylor');
const [age, setAge] = useState(42);
// ...Selanjutnya, konversi event handlers:
function Counter() {
const [name, setName] = useState('Taylor');
const [age, setAge] = useState(42);
function handleNameChange(e) {
setName(e.target.value);
}
function handleAgeChange() {
setAge(age + 1);
}
// ...Terakhir, gantikan semua referensi yang dimulai dengan this dengan variabel dan fungsi yang Anda definisikan di komponen Anda. Misalnya, gantikan this.state.age dengan age, dan gantikan this.handleNameChange dengan handleNameChange.
Berikut adalah komponen yang telah sepenuhnya dikonversi:
import { useState } from 'react'; export default function Counter() { const [name, setName] = useState('Taylor'); const [age, setAge] = useState(42); function handleNameChange(e) { setName(e.target.value); } function handleAgeChange() { setAge(age + 1); } return ( <> <input value={name} onChange={handleNameChange} /> <button onClick={handleAgeChange}> Increment age </button> <p>Hello, {name}. You are {age}.</p> </> ) }
Migrasi sebuah komponen dengan lifecycle methods dari kelas ke fungsi
Asumsikan Anda sedang mengonversi komponen kelas ChatRoom ini dengan lifecycle methods ke sebuah fungsi:
import { Component } from 'react'; import { createConnection } from './chat.js'; export default class ChatRoom extends Component { state = { serverUrl: 'https://localhost:1234' }; componentDidMount() { this.setupConnection(); } componentDidUpdate(prevProps, prevState) { if ( this.props.roomId !== prevProps.roomId || this.state.serverUrl !== prevState.serverUrl ) { this.destroyConnection(); this.setupConnection(); } } componentWillUnmount() { this.destroyConnection(); } setupConnection() { this.connection = createConnection( this.state.serverUrl, this.props.roomId ); this.connection.connect(); } destroyConnection() { this.connection.disconnect(); this.connection = null; } render() { return ( <> <label> Server URL:{' '} <input value={this.state.serverUrl} onChange={e => { this.setState({ serverUrl: e.target.value }); }} /> </label> <h1>Welcome to the {this.props.roomId} room!</h1> </> ); } }
Pertama, verifikasi bahwa metode componentWillUnmount Anda melakukan kebalikan dari componentDidMount. Pada contoh di atas, hal ini terjadi: metode tersebut memutuskan koneksi yang dibuat oleh componentDidMount. Jika logika semacam itu tidak ada, tambahkan terlebih dahulu.
Selanjutnya, pastikan metode componentDidUpdate Anda menangani perubahan pada semua prop dan state yang Anda gunakan di componentDidMount. Pada contoh di atas, componentDidMount memanggil setupConnection yang membaca this.state.serverUrl dan this.props.roomId. Oleh karena itu, componentDidUpdate memeriksa apakah this.state.serverUrl dan this.props.roomId telah berubah, dan mereset koneksi jika iya. Jika logika componentDidUpdate Anda tidak ada atau tidak menangani perubahan pada semua prop dan state yang relevan, perbaiki terlebih dahulu.
Pada contoh di atas, logika di dalam metode siklus hidup menghubungkan komponen ke sistem di luar React (sebuah server obrolan). Untuk menghubungkan sebuah komponen ke sistem eksternal, jelaskan logika ini sebagai sebuah Efek tunggal:
import { useState, useEffect } from 'react';
function ChatRoom({ roomId }) {
const [serverUrl, setServerUrl] = useState('https://localhost:1234');
useEffect(() => {
const connection = createConnection(serverUrl, roomId);
connection.connect();
return () => {
connection.disconnect();
};
}, [serverUrl, roomId]);
// ...
}Panggilan useEffect ini setara dengan logika dalam lifecycle methods di atas. Jika lifecycle methods Anda melakukan beberapa hal yang tidak terkait, pisahkan mereka menjadi beberapa Efek independen. Berikut adalah contoh lengkap yang dapat Anda coba:
import { useState, useEffect } from 'react'; import { createConnection } from './chat.js'; export default function ChatRoom({ roomId }) { const [serverUrl, setServerUrl] = useState('https://localhost:1234'); useEffect(() => { const connection = createConnection(serverUrl, roomId); connection.connect(); return () => { connection.disconnect(); }; }, [roomId, serverUrl]); return ( <> <label> Server URL:{' '} <input value={serverUrl} onChange={e => setServerUrl(e.target.value)} /> </label> <h1>Welcome to the {roomId} room!</h1> </> ); }
Migrasi komponen dengan context dari kelas ke fungsi
Pada contoh ini, kelas komponen Panel dan Button membaca context dari this.context:
import { createContext, Component } from 'react'; const ThemeContext = createContext(null); class Panel extends Component { static contextType = ThemeContext; render() { const theme = this.context; const className = 'panel-' + theme; return ( <section className={className}> <h1>{this.props.title}</h1> {this.props.children} </section> ); } } class Button extends Component { static contextType = ThemeContext; render() { const theme = this.context; const className = 'button-' + theme; return ( <button className={className}> {this.props.children} </button> ); } } function Form() { return ( <Panel title="Welcome"> <Button>Sign up</Button> <Button>Log in</Button> </Panel> ); } export default function MyApp() { return ( <ThemeContext.Provider value="dark"> <Form /> </ThemeContext.Provider> ) }
Ketika Anda mengonversi ke komponen fungsi, ubah this.context dengan memanggil useContext:
import { createContext, useContext } from 'react'; const ThemeContext = createContext(null); function Panel({ title, children }) { const theme = useContext(ThemeContext); const className = 'panel-' + theme; return ( <section className={className}> <h1>{title}</h1> {children} </section> ) } function Button({ children }) { const theme = useContext(ThemeContext); const className = 'button-' + theme; return ( <button className={className}> {children} </button> ); } function Form() { return ( <Panel title="Welcome"> <Button>Sign up</Button> <Button>Log in</Button> </Panel> ); } export default function MyApp() { return ( <ThemeContext.Provider value="dark"> <Form /> </ThemeContext.Provider> ) }